Cari Blog Ku Ini Kawan (@)

Minggu, 03 Agustus 2014





Pernahkah kita menanyakan harga Oksigen di Apotik ?
Jika belum tahu, +/- Rp 25rb/ltr,
Pernahkah kita menanyakan harga Nitrogen di apotik ?
Jika belum tahu, +/- Rp 9.950/ltr.

>> Taukah Bahwa

-Dalam sehari manusia menghirup 2.880 liter Oksigen & 11.376 liter Nitrogen-
2.880 x Rp.25.000,- = Rp. 72.000.000,-
11.376 x Rp. 9.950,- = Rp.113.191.200,-
———————————————
Total biaya sehari – = Rp.185.191.200,-
biaya bernafas 1 bln = 30 x 185.191.200,- = Rp.5.555.736.000,-
1 thn 365 hari maka biaya utk bernafas selama 1 th
365 x 185.191.200 = Rp.67.594.788.000,-

Jika harus dihargai dgn Rupiah
maka Oksigen & Nitrogen yg kita hirup,
akan mencapai Rp.185Juta lebih/hr/manusia.

maka….
Jika kita hitung kebutuhan kita sehari Rp.185 Juta,Maka sebulan Rp.5,5M/orang, setahun Rp.67,5 Milyar /orang !!! sudah berapa lamakah kita hidup di bumi Allah ini? dan…. berapa rupiah biaya yang harus kita keluarkan untuk hidup selama itu jika udara yang kita hirup harus dibayar?
Orang yg paling KAYApun tdk akan sanggup melunasi biaya Nafas hidupnya, kalo Alloh mau pake Rumus dagang sama manusia!

Masihkah kita belum mau BERSYUKUR ? ? !
Baru nafas saja kita sudah semestinya menghabiskan Rp.185.191.200,-/hari
dan itu GRATIS dari Allah!!!

JIKA AKHWAT JATUH CINTA




Mencintai dalam diam itu lebih baik bagi perasaanku dan perasaanmu..
mencintai dalam diam itu ibarat aku ingin memuliakanmu,
Jika memang cinta dalam diam itu tidak memiliki kesempatan berbicara di dunia nyata..
biarlah menjadi memori tersendiri di sudut hati ini.
dan jika dia bukan untuk di miliki, aku yakin Allah akan menghapus cinta dalam diamku padamu..
dengan cara memberikan rasa yang lebih indah pada waktu yang tepat..

jika seorang akhwat jatuh cinta, dia tidak akan pernah berkata kepada seorang ikhwan “akhi ana mencintai antum karena Allah” tapi dia berusaha menjaga cinta yang Allah titip dan berusaha menjaga diri agar lebih baik, sebab dia yakin Allah sedang menguji Keimanannya..


Jika seorang akhwat jatuh cinta, dia tidak pernah mengumbar rasa cinta yang ia miliki kepada seseorang yang di sukainya, berusaha menyembunyikannya, hanya dia dan Allah saja yang tahu, karena dia yakin Allah menganugerahkan rasa cinta itu, maka hanya kepada Allah meminta pertolongan..

Jika seorang akhwat jatuh cinta, dia berusaha untuk menjauhi orang yang di cintainya, bukan untuk memutuskan tali silaturahmi, tapi agar dia bisa menjaga rasa cinta yang ia miliki dan tidak ternodai dengan kemaksiatan..

Jika seorang akhwat jatuh cinta, dia berusaha memperbaiki diri dan berusaha mengoreksi apa kekurangan dirinya karena dia yakin Allah ingin yang terbaik untuknya.
Jika seorang akhwat jatuh cinta, dia selalu berdoa kepada Allah yang memberikan rasa cinta, agar Allah menjaga cintanya dengan seorang ikhwan pilihan Allah.
Tak bisa dipungkiri akhwat juga manusia. Punya rasa cinta. Tapi bedanya, kami berusaha untuk meluruskan niat dan menutupi perasaan ini.

Dalam hati kami (aku dan beberapa teman) selalu meneguhkan diri, bahwa di belahan bumi lain ada seorang pangeran yang setia menunggu. Jadi tugas kita saat adalah memperbaiki diri.

Teringat ketika membaca surat cintanya Allah : (A
n-Nur : 26 )
Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)).

Juga (An-Nur 33). Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas orang-orang yang mukmin.

"…Dan barang siapa belum mampu, maka atasnyalah puasa. Maka sesungguhnya puasa itu benteng baginya." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Dan Jika kamu sedang MERINDUKAN seseorang, PEJAMKANLAH MATAmu dan UCAPKANLAH:

“Ya Allah , aku merindukannya karena-Mu Ya Allah,
 Jauhkanlah aku dari perkara yang membuat aku lupa kepada-Mu..

Aku semakin mengerti, ‘JARAK ’ ini bukan untuk menghukumku, tetapi ‘JARAK ’ ini untuk MENJAGA aku dan dia ..
Dengan ‘JARAK’ ini aku dan dia berjanji untuk BERUBAH menjadi yang lebih baik..

Dengan JARAK ini aku dan dia berjanji untuk MEMPERBAIKI cinta kepada Ilahi..
Dengan jarak ini aku dan dia berjanji untuk MENCINTAI Pencipta kami lebih dari segalanya..

Dengan JARAK ini aku dan dia berjanji untuk MENDALAMI Islam hingga ke akar umbi..
Dan Dengan JARAK ini juga aku dan dia yakin andai tiba saatnya nanti,
aku dan dia akan LEBIH BERSEDIA untuk melayari semua ini dengan jalan yangdi ridhoi..

Terima kasih Ya Allah karena memberi PELUANG kepadaku melalui jalanMU ini.
Terima kasih karena memberikan CINTA JARAK JAUH itu kepada aku dan dia.


Catatan hati penulis yang berusaha memperbaiki diri

Penulis : Vivi Andriani
Mahasiswa Politeknik Negeri Medan
(Manajemen Informatika)

  Dikutip ulang oleh Lulu Nurul Mu'afiyah :)


Rabu, 16 April 2014

My Photos Album

My Photos :)
My Name Is Lulu Nurul Mu'afiyah, mt nick name is Lulu. I am a student at MTs Negeri 1 Serang. My age is now 15 years old. I live in Indonesia. Below are some of my photos :) 





Minggu, 09 Februari 2014

Cerpen Harapan Si Daun Kecil


Harapan Si Daun Kecil
Cerpen Karangan: Al Hanif
Keadaaan semakin memanas. Sedikit gambaran betapa tingginya derajat suhu yang tercipta dari terik sang mentari di lingkungan itu. Tak tampak suasana kehidupan disana. Seolah-olah semua organisme yang ada telah lenyap terbakar teriknya mentari. Kalau pun masih ada yang tersisa, pasti mereka sedang mencari cara guna bertahan hidup dari penyiksaan. Benar, penyiksaan berupa panasnya suhu lingkungan yang selalu terjadi setiap kali kalender masehi berganti. Di sisi lain, pohon-pohon lebat serta semak-semak subur telah menguning. Kehijauan yang semula tercipta sudah tak ada. Hanya menyisakan ranting-ranting pohon yang rapuh yang tak kuat untuk menopang kuatnya hembusan angin yang menerpa.
“Klekk..” Suara patahnya ranting pohon terdengar nyaring. Walaupun itu hanya berupa ranting pohon yang seukuran jari kelingking anak balita. Tampak seekor belalang yang membuat ranting pohon tadi patah. Tanpa memedulikan ranting pohon yang patah, belalang itu terus melompat untuk melanjutkan perjalanannya. Namun tak lama kemudian, Belalang itu berhenti pada salah satu ranting pohon yang cukup kokoh. Di sana tanpa diduga, ia melihat masih ada satu daun kecil bewarna hijau muda dan daun itu masih menempel lengket di ranting pohonnya. Belalang menjadi heran, dalam hati ia bertanya-tanya mengapa daun tersebut bisa bertahan. Kemudian si belalang mengahampiri daun tersebut.
“Permisi daun kecil, apa yang kamu lakukan disini?” Tanya si belalang
“Tentu aku selalu disini, Tuan Belalang. Aku tak seperti engkau yang bisa berpindah tempat dengan sesuka hati.” Jelas si daun tersebut
“Tapi, mengapa engkau tidak ikut ke bawah sana bersama teman-temanmu?” Si belalang bertanya dengan menunjuk ke tanah.
“Kalau hal itu, aku tidak tahu kapan aku akan turun kesana. Semua itu masih rahasia bagiku. Dan yang pasti, aku akan turun juga ke sana menemani mereka.” Lagi-lagi si daun menjelaskan dengan lengkap kepada si belalang. Seketika, Belalang pun terdiam setelah mendengar jawaban dari daun kecil tersebut. Ia mencoba memahami makna yang terkandung dalam pernyataan yang diucapkan daun kecil beberapa detik yang lalu.
Hembusan angin menerpa dengan membawa beribu-ribu kesejukan. Cukup untuk membuat udara disekitarnya menjadi agak dingin. Badan si daun kecil pun seolah-olah bergoyang mengikuti arah hembusan angin. Si belalang masih diam, namun tak lupa menikmati udara sejuk yang tercipta dari terpaan hembusan angin.                                                            “Jadi apa yang kamu lakukan di cuaca panas begini?” Tegur si daun memecah keheningan.
“Aku hanya berjalan-jalan sambil mengamati keadaan lingkungan sekitar sini.” Jawab si belalang yang mulai bisa menemukan rangkaian kata miliknya.
“Bagaimana hasil pengamatanmu, Tuan Belalang?” Tanya si daun dengan bijak.
“Ya.., dapat engkau lihat sendiri disekelilingmu. Tanah berdebu serta retak-retak menghiasi seluruh permukaan di bawah kita. Sementara itu, tiang-tiang yang penuh kehijauan di atasnya, sudah tak lagi kutemui.” Tutur si belalang kepada si daun.
“Sungguh keadaan yang buruk.” Kata si daun
“Terus, kapan semuanya berakhir? Hmmmm…” Tanya belalang sambil menghela nafas panjang.
“Andaikan teman-temanku yang disana masih bergelantungan sepertiku, mungkin penderitaan ini tidak separah ini.” Kata si daun dengan nada sesal. Wajahnya pun tak henti-hentinya menatap ke tanah, tepat ke arah teman-temannya.
“Memang, apa yang terjadi dengan teman-temanmu? Bukankah jika sudah tua mereka pasti akan gugur ke tanah pada akhirnya?” Tanya si belalang yang nampak belum memahami pernyataan si daun.
“Anda benar Tuan, Tapi teman-temanku tak semuanya gugur secara alami. Kebanyakan mereka gugur karena sebatang besi yang bergerigi tajam di seluruh tepiannya. Besi itu yang memotong tiang-tiang kehijauan serta memaksa teman-temanku berguguran lebih cepat.” Jelas si daun dengan nada lembut walaupun dalam hatinya sangat sedih kehilangan teman-temannya.
“Maaf, jika pertanyaanku membuat engkau sedih, wahai daun kecil.” Ucap si belalang.
“Tak apa. Aku harap organisme yang bisa mengendalikan besi mematikan itu suatu saat sadar. Kalau aku beserta teman-temanku juga ingin hidup. Bukan cuma hidup saja, aku juga ingin menjadi penyelamat kehidupan di permukaan bumi ini. Tapi…”
“Tapi apa?” Tanya si belalang
“Tapi yang terpenting adalah mari kita berdo’a kepada Tuhan agar menurunkan berkahnya dari langit.” Ujar si belalang sambil tersenyum penuh akan harapan.
“Maksud engkau hujan?” Tanya si belalang masih belum mengerti.
“Tentu. Hanya hujan berkah paling nikmat dari Tuhan. Semua senang jika hujan turun.” Jelas si daun.
Si belalang tersenyum mendengar perkataan dari si daun. Ia merasa belum pernah bertemu sosok seperti si daun yang begitu memahami akan kehidupan. Si belalang merasa tersentuh hatinya setelah mendengar cerita dari si daun.
“Engkau memang bijak, wahai daun muda. Aku berhutang banyak kepadamu dan juga kepada teman-temanmu” Puji si belalang. “Sudahlah. Hidup bukan untuk menyuburkan sifat egois. Saling membantu antar sesama makhluk Tuhan yang terpenting.” Terang si daun.
“Semoga apa yang engkau harapkan bisa terwujud.” Kata si belalang.
“Amin.” Ucap si daun.
Setelah cukup lama berbincang-bincang, mereka berdua akhirnya mengakhiri pembicaraan dan berpisah. Si belalang meneruskan perjalannnya, Sementara si daun tetap pada tempatnya, melekat di ranting pohon sambil menikmati hembusan angin. Beberapa hari kemudian, do’a serta harapan si daun pun di dengar oleh Tuhan. Dari langit yang terselimuti awan hitam kelabu, turunlah hujan yang selama ini diharapkan oleh si daun dan seluruh organisme di lingkungan kering dan tandus tersebut.

Dengan begitu kehidupan dan kehijauan di lingkungan itu bisa di mulai kembali. Namun, jika besi-besi bergerigi tajam masih bisa dijinakkan akan terasa sia-sia seluruh pengorbanan dan harapan si daun beserta teman-temannya.

Nama               : Lulu Nurul Muafiah
Kelas               : IX E
Sekolah           : MTsN 1 Serang
B.Studi            : B.Indonesia

Kata Kata Mutiara Islami Tentang Cinta

Cinta adalah bahasa yang universal bisa diartikan apa saja oleh orang disekitar kita, entah cinta terhadap sesama atau alam sekitar. Kalau sedang jatuh cinta, cinta itu indah tapi kalau orang yang sedang patah hati, cinta itu kadang menyakitkan. 

Bagi seorang muslim dan beriman, cnta terbesar dan cinta hakiki ialah cinta kepada Allah. Bentuk cinta dapat kita wujudkan dalam berbagai rupa tanpa batas ruang dan waktu dan kepada siapa atau apa saja asalkan semuanya bersumber dari kecintaan kita kepada Allah dan karena menggapai ridha-Nya. Saya akan memberikan beberapa kata - kata mutiara islami tentang cinta berikut ini.

Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setetes embun yang turun dari langit, bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus, tumbuhlah oleh karena embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur, di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji.
(Hamka)

Sesungguhnya apabila badan sakit maka makan dan minum sulit untuk tertelan, istirahat dan tidur juga tidak nyaman. Demikian pula hati apabila telah terbelenggu dengan cinta dunia maka nasehat susah untuk memasukinya.
Malik bin Dinar (Hilyatul Auliyaa’)

Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat.
(Hamka)

Cintailah kekasihmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi musuhmu. Dan bencilah musuhmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi kekasihmu. (Ali bin Abi Thalib)

Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (ikutilah Muhammad saw.), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. (Ali Imran: 31)

Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. (Al-Baqarah: 165)

Rencana adalah jembatan menuju mimpimu, jika tidak membuat rencana berarti tidak memiliki pijakan langkahmu menuju apa yang kamu cita-citakan Putuskan apa yang Kita inginkan, kemudian tulislah sebuah rencana, maka Kita akan menemukan kehidupan yang lebih mudah dibanding dengan sebelumnya.

Janganlah bersedih hati dengan kata maki dan tuduhan nista yang manusia lemparkan kepadamu Sesungguhnya ianya tidak menghinakan dirimu, tetapi sebaliknya ia telah menghina mereka sendiri.

Terkadang, kamu tak akan pernah bisa merasakan indahnya dicintai dengan tulus Jika kamu tak pernah disakiti.

Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat dan kemarahan menjadi rahmat.

Jika kamu tidak mencintai dirimu sendiri, kamu tidak akan bisa mencintai orang lain Kamu tidak akan mampu
Jika kamu tidak punya welasasih terhadap dirimu sendiri maka kamu tidak akan bisa mengembangkan welas asih terhadap orang lain.

Satu pelajaran penting tentang patah hati : Jika dia mampu menemukan cinta yang baru, begitu juga dirim
u

www.google, www.nurulmuafiah.blogspot.com

Kalau Cinta Jangan Pacaran

1. Kenapa penjelasan diatas (catatan Kenapa Harus Pacaran) menganggap pacaran berakhir dengan syahwat??

Sebagai seorang muslim kita harus melihat baik dan buruknya suatu perbuatan yang akan kita lakukan. Adapun mengenai pacaran, kita harus berpikir jauh kedepan, apakah pacaran tersebut ada manfaatnya atau tidak? Apakah pacaran tersebut bertentangan dengan syar’i atau tidak? Apa dampak terburuk dari perbuatan tersebut?
Pacaran jelas lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya dan pacaran tersebut jelas-jelas bertentangan dengan syar’i serta dampak terburuk dari pacarat tersebut adalah maksiat (zina).
“Tidak boleh seorang laki-laki berkhalwat dengan seorang perempuan dan itu tidak halal baginya karna yang ketiga diantara mereka adalah syetan, kecuali ada mahram yang mendampingi mereka (HR. Ahmad bin Hambal).
Hadits ini menyatakan adanya peluang bagi syetan memperdaya laki-laki dan perempuan ketika mereka sedang berduaan, bukan hanya tergantung pada kondisi ramai atau sepinya tempat mereka berdua, dimanapun mereka berada memungkinkan mereka berbuat maksiat.

2. Kenapa tulisan diatas seperti meragukan iman seseorang ya? Ada juga kok dengan pacaran membuat ilmu agama kita bertambah…

Ingat sahabatku, hati begitu mudah bolak-balik atau berubah, iman bisa naik dan turun. Pacaran pasti dilandasi dengan masalah hati. Jika kita mencintai seseorang kita pasti akan sering memikirkannya, ingin memandangnya, ingin menyentuhnya, ingin curhat, bermanja-manja, pergi jalan-jalan, dan duduk berdekatan.
Kalau memang ilmu agama akan bertambah dengan pacaran, kenapa tidak sekalian mempelajari masalah pacaran menurut islam? Ok, tarohlah ilmu agama akan bertambah selama berpacaran dengan seseorang, namun yang namanya pacaran tersebut tetap dilarang oleh agama.
Kenapa dalam catatan tersebut seakan-akan saya meragukan iman seseorang? Maka disini akan saya jelaskan.

Allah memerintahkan kita untuk menjaga pandangan serta adanya larangan berkhalwat.
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”. Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya (An-Nur 30-31)

Ibnu ‘Abbas berkata”Perangkap syetan pada laki-laki itu ada 3 cara yaitu pandangannya, hatinya dan kemaluannya. Sedangkan pada wanita terdapat 3 cara yaitu pandangannya, hatinya dan kelemahannya.
Sahabat Nabi bernama Fadl saling berpapasan dengan seorang wanita cantik. Pandangan itu merupakan pandangan pertama mereka dan terjadi agak lama. Nabi segera memalingkan leher Fadl kearah lain. Kemudian al-Abbas bertanya “Ya Rasulullah, kenapa engkau memalingkan leher anak pamanmu sendiri? Rasulullah menjawab “Aku melihat seorang pemuda yang tidak aman dari fitnah syetan (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Dari penjelasan-penjelasan diatas, mampukah kita menjaga pandangan ketika kita berhadapan dgn lawan jenis, ketika berduaan dengannya apalagi kita mempunyai perasaan padanya, mampukah?
Kemudian dalam pacaran ada keinginan untuk menyentuhnya dan duduk dekat dengannya, padahal kita dilarang berkhalwat.

“Tidak boleh seorang laki-laki berkhalwat dengan seorang perempuan dan hal itu tidak halal baginya karena yang ketiga diantara mereka adalah syetan (HR. Ahmad bin Hanbal)
Rasulullah bersabda “Jauhilah berkhalwat dengan kaum wanita. Demi Allah, tidaklah seorang laki-laki yang berkhalwat dengan perempuan kecuali syetan menyertai mereka. Sesungguhnya seorang laki-laki yang berdesakan-desakan dengan seekor babi yang berlumur tanah lumpur dan najis lebih baik baginya daripada bahunya menempel pada bahu perempuan yang bukan mahramnya (HR. At Tabrani).
Dari Ma’qil bin Yasar dari Rasulullah, beliau bersabda “sesungguhnya ditusuknya kepala salah seorang diantara kamu dengan jarum besi itu lebih baik daripada ia menyentuh wanita yang tidak halal baginya (HR. Thabrani dan Baihaqi).

Dari penjelasan-penjelasan diatas, ketika kamu pacaran bisakah kamu menahan diri untuk tidak duduk berdekatan dengannya, tidak pergi berduaan dan tidak berpegangan tangan. Mampukah kamu menghindari hal-hal tersebut ketika pacaran?
Selama pacaran biasanya kita sering telp-telpnan, nah biasanya orang yang saling cinta maka ia akan berbicara lembut, manja dan kadang merayu maka disanalah yang dikatakan bahwa suara wanita adalah aurat.

“Karena itu janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit didalam hatinya (Al-Ahzab: 32).
Selama kamu pacaran mampukah kamu menjaga suaramu agar biasa-biasa saja, tidak bermanja-manja atau mendayu-dayu sambil merayu?
Mampukah kamu selama pacaran tidak saling memandang, tidak berkhalwat dan menjaga suara? Kalaupun awalnya mampu, tapi sampai kapan kamu bisa bertahan ?? Ingat, dengan kegiatan pacaran tersebut syetan semakin mudah mendorongmu untuk mendekati zina.
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (al-isra’ : 32).

3. Bukankah berduaan dengan yang bukan mahram itu berdosa? Maka kalau berduaan dengan tukang ojek, sopir taksi, dokter dll adalah dosa buat saya?

Jika kita bisa menghindarinya agar tidak berduaan dengan seseorang maka hindarilah, namun jika dalam keadaan darurat, terpaksa demi kepentingan menuntut ilmu, pergi bekerja untuk memenuhi kebutuhan, untuk pengobatan maka tidak dilarang selama orang tersebut bisa dipercaya dan selama itu merupakan keharusan. Namun bila kita memiliki perasaan khusus terhadap orang tersebut atau kita mengetahui orang tersebut mempunyai perasaan khusus kepada kita maka perlu kita hindari sebab syetan akan begitu mudah menggoda manusia melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah.

Nah itulah jawaban dari saya yang berkomentar dicatatan.
Dan pada status sebelumnya “Pacaran bukanlah sebuah komitmen. Itu hanya aturan yg disahkan manusia tanpa peduli aturan Allah atau mungkin membuat pembenaran sendiri mengingat hal itu kini makin membudaya.Rasa2nya kita perlu pertanyakan seberapa jauh kita mengenal Islam bila kita abaikan aturan2 di dalamnya. Sungguh Islam tak layak hanya dijadikan identitas karena itu bersumber dari Allah.Mari bermuhasabah!!” , saya akan coba menambah jawaban yang telah diberikan oleh patner saya (hanya komentar yang menurut saya perlu ditambahkan).

1. Bolehkah pacaran lewat sms?

Ada sahabat yang mengatakan bahwa pacaran melalui sms boleh aja, bahkan di FB ada disalah satu status teman (membuat tulisan ayank…muach… ) ketika sahabatnya menegur kata-katanya (eh dosa tuh…lebay..) dia dengan bangganya menjawab “ngak dosa kalau cuma di FB”. Na’udzubillah…pemikiran dari mana itu?
Apapun yang namanya pacaran baik lewat sms, chatting ataupun media lainnya tetap tidak diperbolehkan, memang secara fisik tidak terjadi khalwat namun yang terjadi adalah cyber khalwat. Esensi khalwat itu adalah rasa bebas dan aman berekspresi dengan lawan khalwatnya, dimana isi dan tema pembicaraan tidak diketahui oleh orang lain (sms dan chatting) maupun yang diketahui orang lain (status FB). Intinya mereka dalam bersms, chatting atau status FB tersebut tetap mengumbar perasaan, membicarakan sesuatu yang bisa membuat mereka berangan-angan dan berkhayal.

2. Ada sahabat yang berkomentar pacaran boleh secara islami, pacaran syah-syah aja, asal tau norma agama.

Maka dari komentar sahabat yang berkata demikian, saya bertanya darimanakah sahabat berkesimpulan seperti itu? Apakah ada dalil atau hadits yang menyatakan bahwa pacaran boleh secara islami??
Sepengetahuan saya tak ada satu ayatpun atau hadits yang menyatakan boleh pacaran secara islami dan jika seseorang tau dan teguh dengan norma agama maka ia tidak akan melakukan pacaran karna ia tau pacaran diharamkan.

Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu , sedang kamu mengetahui (Al-Baqarah: 42)
Kalau memang pacaran itu dibenarkan, kenapa sayyidina Ali lebih memilih diam dengan cintanya pada fatimah,..

Kalau pacaran diperbolehkan tentulah ali akan segera nyatakan cintanya pada fatimah. Dengan begini mungkin ada yang berpendapat bahwa tentu saja karen itu zaman Rosulullah. Lantas apa bedanya zaman nabi dengan sekarang? Bukankah kehidupan merekalah yang sepatutnya kita teladani.. Kenapa sebagai muslim kita malah ikut-ikutan budaya barat? Padahal aturan Allah berlaku sepanjang zaman.. Karena dalam al-qur’an pun hanya pernikahan yang dibenarkan. Cara mengenal lebih jauh orang yang kita anggap cocokpun bukan dengan pacaran tapi ta’aruf. Dan ta’aruf pun bkn ajang coba-coba. Proses ini bagi mereka yang benar-benar ingin mendapatkan pasangan. Jadi sebenarnya pa kita sudah siap menikah? Tentu saja 99% pasti cuma beralasan, nyambung aja, cocok, nyaman di dekatnya, perhatian dll. Tapi klo ditanya kapan nikah? Pasti juga ada lebih banyak alasan. Bagaimana mugkin nikah kalau trend pcaran kini makin meluas bahkan oleh siswa SD. Astaghfirulloh, semakin tipiskah keislaman kita?.
Hanya kepuasan sajalah yang mungkin didapat dari pacaran, disamping takut dibilang kuper atau gak laku.. Apakah bangga kita punya banyak mantan pacar akibat kegagalan pacaran yang kita anggap benar? Apa yang akan kita ceritakan pada pasangan kita kelak?.. Bukankah selain dosa, pacaran juga menjadikan waktu kita terbuang sia-sia bila akhirnya putus/ tak sampai menikah. Kalaupun sampai menikah, tetap saja hubngan pacarn dalam prosesnya adalah dosa. Pernikahan adalah sesuatu yang suci, maka menempuhnya pun juga dengan cara yang suci.

3. Apa harus dihentikan yang namanya pacaran tersebut?

Jika kamu pacaran maka sebaiknya dihentikan, kalau bisa secepatnya menikah maka menikahlah, jika tidak hentikanlah. Hanya ada dua pilihan untukmu, mau tetap larut dalam linangan dosa atau kamu ingin bertaubat? Maka pikirkanlah apa yang terbaik menurutmu.
“Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan.” (Al-Maidah : 100).
Namun banyak yang terjadi sekarang adalah mereka tahu bahwa pacaran tersebut dilarang namun tetap melakukannya.

Mengapa mereka melakukan itu??

Karena “syetan pun menjadikan indah bagi mereka apa yang selalu mereka kerjakan.Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.” (Al-An’am : 44).
Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran? (Al-Jasiyah : 45)
Oleh karena itu sahabatku, janganlah kamu mencari-cari alasan untuk memperbolehkan pacaran dan janganlah kamu mengikuti trend (pacaran) dari kebanyakan orang karena “jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah membuat kebohongan ( Al-An’am : 116) .
Ingatlah, syetan akan selalu menggodamu dan menyesatkanmu sesuai dengan janjinya pada Allah “Karena Engkau telah menyesatkan aku, pasti aku akan menyesatkan mereka dari jalanMu yang lurus kemudian aku pasti akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan dan kiri mereka (Al-A’raf : 16-17)
Maka berlindunglah kepada Allah dan bertakwalah dengan mengerjakan apa yang diperintahkan dan menjauhi apa yang dilarangNya, mengerjakan sesuatu yang bersumberkan Al-Qur’an dan Hadits bukan berdasarkan persangkaan belaka.
Maafkan jika ada kata saya yang salah, karena kesalahan mutlak milik saya dan kebenaran datangnya dari Allah. 

Semoga Bermanfaat…

sumber: ~~Muhasabah Cintaku~~ (Dibawah Langit CintaMu
Diposkan oleh World Of Syariah